MeLaYu Lu8uk 94un9

Dapat dipastikan angka ekstrim ini terjadi akibat minimnya curah hujan yang terjadi beberapa hari terkahir.

     Tidak hanya itu, untuk titik api pun di Provinsi Riau kini mulai mengalami peningkatan, jika sebelumnya satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18 hanya terpantau 39 titik api (Hotspot), untuk Senin (4/4) sekitar pukul 16.00 WIB memantau sebanyak 75 titik yang disumbang dari Riau, dan total di Sumatera terdapat 105 titik.

Hingga saat ini titik api sudah merambah ke Pekanbaru, yang sepanjang 2011 ini dinilai aman dari kebakaran. Ditemukan empat titik tepatnya di wilayah barat laut, sekitar perbatasan Kampar.

      Dengan kondisi yang semakin meluasnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan semakin ekstrimnya temperatur suhu udara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru mengeluarkan peringatan untuk waspada kebakaran hutan dan lahan.

    Ketua tim analisa BMKG, Marzuki mengatakan, ekstrimnya temperatur suhu udara di Riau ini disebabkan ada gangguan di wilayah Australia dan Laut Cina Selatan yang berkibat pada wilayah Riau.

Di mana posisi matahari juga turut mempengaruhinya, posisi matahari itu tepat berada di daerah equator hingga Riau menerima panas yang cukup pada siang hari.

“Ini juga disebabkan karena akhir-akhir ini curah hujan yang terjadi itu sedikit atau minim, sehingga penyulutan api mudah terjadi di lahan gambut Riau. Untuk diketahui suhu ekstrim ini tertinggi April 2011, sebelumnya hanya sebatas 34,5-35 derajat celcius. Kali ini mencapai 35,4 derajat celsius,” jelas Marzuki kepada Riau Pos, Senin (4/4) di Pekanbaru.

Diterangkan Marzuki, jumlah titik api terbanyak disumbangkan dari wilayah Rokan Hilir sebanyak 28 titik api, Kampar 11 titik, Pelalawan 11 titik, Indragiri Hulu 6 titik, Indragiri Hilir 4 titik, Siak 4 titik,  Pekanbaru 4 titik, Rokan Hulu 3 titik, Bengkalis 3 titik, dan  Kuantan Singingi 1 titik.

Diprediksikan BMKG, seperti dikatakan Marzuki peluang peningkatan titik api masih bisa terjadi jika kondisi panas ekstrim terus cukup diterima wilayah Riau tanpa ada ditutupi awan.

“Meskipun ada hujan yang terjadi, namun hanya sedikit dan tidak cukup untuk memadamkan api yang tersulut. Hujan yang turun pun hanya sebentar,” ungkapnya lagi.

Yang pasti ditegaskan Marzuki lagi untuk ke depan waspada Karhutla diimbau kepada seluruh warga dan bahayanya berupa kabut asap terjadi dan dipastikan menganggu udara.